Selasa, 15 September 2009

Begini benar begitu benar




Beberapa hari ini saya suka mengunjungi page pro-kontra di detiknews.com. Dari pernyataan pernyataan yang ada disana (terutama pada topik berita yang saya rasa cukup mengerti dan mengikuti) saya cukup cepat menyimpulkan apakah saya akan pro atau kontra, kadang tanpa menyadari dengan baik alasan saya.
Hal ini juga sering terjadi pada kebanyakan orang. Seringkali kita mengikuti feeling , emosi untuk menentukan kemana pendapat kita akan berpihak. Feeling itu..apakah itu yang disebut hati nurani? atau ternyata adalah rasa sirik, benci, marah dan hal - hal negatif lain yang hinggap di hati kita. Apabila kita mau menginterogasi jawaban kita sendiri, mungkin kita akan menemukan jawabannya.

Satu pertanyaan untuk orang yang percaya hati nurani,..apakah benar hatimu bersih?

Tentu saja pendapat kita itulah yang biasanya kita percaya sebagai sesuatu yang benar, sesuatu yang kita percaya "begini nih seharusnya jalan berpikir si orang-orang bodoh itu". Eits, jika anda termasuk orang yang sering terlalu cepat menentukan benar dan salah, sebaiknya mulai belajar untuk mendengarkan opini orang lain. Walaupun memang , sometimes kita harus membuat keputusan dan tidak bisa mendengar pendapat semua orang (terutama jika kita seorang pemimpin), tapi sebaiknya kita punya alasan yang kuat.

By the way, saat ini saya teringat , akan sebuah percakapan menarik antara boy dan girl, begini ceritanya:
Ketika itu boy melihat girl online, sedikit miris perasaan si boy, karena girl online bukan dengan username yang biasanya, walaupun memang mereka baru bermasalah dan menyadari ini adalah akhir cerita mereka.
boy memulai percakapan dan menyapa

Boy : girl..
(15 menit berlalu tanpa ada jawaban)

Boy : girl, aku mau bicara...tlg jawab
(10 menit lagi berlalu ,tetap tanpa jawaban, tensi sudah naik. boy yakin messagenya sampai )

Boy : baiklah, maaf ya kemarin sudah berlaku seperti itu..
(Boy memutuskan berbicara sendiri, karena berpikir dia tidak mau menjawab)

Boy : Boy (Boy menyebut namanya sendiri, seolah saat ini boy bukan dirinya) bilang.. Terimakasih udah nemenin selama ini, udah ngelewatin saat menyenangkan bersamamu.

Boy : Boy bilang, km harus tetap berjuang untuk mimpi dan cita2 km

Boy : Boy bilang saat ini ia letih, dia mau pamit sama km
(sudah mulai meracau, dalam pikiran boy,tapi yasudahlah setidaknya boy mengucapkan kata2 pamit, begitu pikirnya)

boy masih tetap online dan 1 menit kemudian...

girl : Boy, maaf baru bales, aku lagi ngepel dan beres2 kamar, ym aku ol, tapi hape ak taruh gitu aja, jadi ga liat ada message dari km
(wew,ada balesan, dan perasaan boy campur aduk membacanya)

girl : Boy, ak ngga ngerti km ngomong apa?

girl : emang Boy mau pamit kemana?

Boy : mau tidur, hehe
(maksud boy bercanda, walau boy tau itu sangat ngga lucu)

girl : hmm, Boy nanti kita bicara ya, aku nyelesein ngepelnya dulu

Boy : haha km ada2 aja, kalau aku jadi kamu, aku akan taruh dulu alat pelnya, karena menurutku ini topik yang penting. dasar
(kesel, tapi tetep coba tidak nyolot, boy merasa tindakan girl keterlaluan, masak boy kalah penting sama ngepel?)

girl : Boy, justru karena aku anggep ini penting, aku mau kita bicara nanti, karena sekarang aku lagi beresin kamar yang berantakan banget, kondisinya gak enak.
(ah masa iya!, emosi masih menguasai kepala boy..)

Boy : Hmm, aku nggak sepakat. wee
(sekali lagi maksud boy bercanda, dan sekali lagi.. tidak lucu)

kurang lebih demikian percakapan dalam chatting tersebut, dan masih ada beberapa perdebatan soal pengepelan itu .

Nah, kalau menurut saya, disana terlihat.. dua-duanya punya alasan, dan dua-duanya bisa dikatakan benar..Nggak salah kan, kalau boy ingin pembicaraan ini diutamakan? menurut boy, hanya dengan meletakkan gagang pel dan fokus chatting dulu sebentar (walaupun nanti bisa ditunda lagi) bukanlah hal yang sulit jika dia menganggap ini penting. Iya kalau dia sedang kerja, melayani tamu, atau sedang rapat, lha ini cuma ngepel lantai kamar...
Namun alasan girl juga benar...
…………………………..
Kembali ke detiknews..
Demikian juga ketika saya melihat page pro-kontra di detiknews.com, Pada persoalan-persoalan yang saya paham, saya akan cepat sekali menjawab.

Saya akan cepat menjawab pro tanpa melihat pendapat yang kontra untuk "Pulau Jemur Bukan Milik Malaysia"

Saya akan cepat menjawab pro tanpa melihat pendapat yang kontra untuk " RI Tegur Keras Malaysia Soal Tari Pendet"

Saya akan cepat menjawab pro tanpa melihat pendapat yang kontra untuk " Periksa KPK, Polisi Tidak Profesional" (karena saya ngga suka sama polisi, sering ditilang ^^)

Tapi, kalau kita mau lihat halaman selanjutnya, alasan dari mereka yang kontra (tentunya yang layak disebut "pendapat/ alasan" dan bukannya ejekan sinis tidak bertanggung jawab), melihat latar belakang cerita yang sebelumnya tidak terlihat, Mungkin kita akan menemukan sesuatu yang melunakkan hati kita. Saya tidak mengatakan tentang berubah pendapat. Namun, dengan memahami secara seksama,mungkin akan membawa kita ke arah "bagaimana sebaiknya?". Demi kebaikan bersama, harus ada yang mau mengalah..demi sesuatu yang dianggap lebih baik..demi kedamaian,demi keselarasan, demi cinta, dan demi kehidupan.

Kadang kita merasa benar dan tidak berpikir lebih hanya karena pendapat kita sesuai dengan opini publik. Lalu ketika kita di posisi kontra dengan opini publik, mungkin kita akan merasa lebih benar lagi, dan merasa berpikir lebih maju daripada orang kebanyakan...
Jika benar dan salah begitu tipis, kita mungkin masih bisa bertanya, apa yang baik dan tidak baik...
...............


Lanjutan dari chatting diatas:
Boy: tapi yasudahlah, apapun.. yang aku mau bilang, aku cuma mau pamit
(..fiuh..)
girl : yasudah..
Boy: km baik2 ya..
girl : km juga..
chatting berakhir.........
5 menit kemudian boy mengirim sms : "emm.. mengenai berantem yang pengepelan tadi, aku rasa km bener.. maafin aku ya"
girl membalas : "fiuh.. Boooy….."
Boy membalas lagi : " hehe, ak cepet sadar kok, aku cuma berusaha ngelucu, berharap ini tidak terlalu menyedihkan , walaupun ternyata nggak lucu. semua berantem-beranteman tadi, kecuali kata2 pamitku.., semua cuma bercanda"
....

2 komentar:

  1. My comment :)

    Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan Tuhan. Dibekali dengan daya pikir dan insting dari otak dan hati mereka, membuat mereka mampu berpikir dan bertindak tanpa harus diberi perintah terlebih dahulu oleh makhluk lainnya.

    Pro-Kontra merupakan bentuk ekspresi manusia akan sesuatu hal yang mereka anggap penting dalam kehidupan mereka. Ekspresi yang timbul dari keberagaman pemikiran dan cara pandang, yang merupakan hasil kerja otak dan hati mereka.

    Permasalahan pro-kontra merupakan bumbu dalam kehidupan sosial manusia. Bumbu terdiri dari berbagai macam jenis. Bumbu pedas, bumbu manis, bumbu asin, dan lainnya. Bila diibaratkan makanan, sayur tanpa bumbu akan hambar rasanya. SALAH MEMASUKKAN BUMBU AKAN RUNYAM AKIBATNYA. Bumbu ayam goreng tertukar bumbu pisang goreng...rasa ayam gorengnya pasti akan berbeda...saya jamin rasanya aneh..hahaha :)

    (Teman-temanku sekalian, mohon amati kalimat yang saya besarkan huruf-hurufnya)

    Sebenarnya pro-kontra itu merupakan kewajaran karena kita hidup dalam suatu lingkungan sosial yang notabene terdiri dari banyak manusia yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, pola pikir, kebiasaan, sifat pribadi, dan sikap yang berbeda-beda dalam memandang suatu permasalahan.

    Yang harus kita waspadai adalah KESALAHAN DALAM MEMASUKKAN BUMBU...jangan sampai kita memicu perpecahan dalam komunitas sosial, karena kecerobohan kita dalam bersikap dan bertingkah laku, yang pada akhirnya akan menimbulkan permasalahan nasional atau lebih parah lagi...krisis global...

    Lebih dewasa dalam berpikir, lebih bijaksana dalam bertindak...
    Lihatlah perbedaan sebagai suatu keindahan, bukan pemicu perselisihan. ok...

    that's all noex...congrat for your personal blog...success bro!!!

    Best regards,
    Ryan "Eenk" Bramantya
    rbramantya@gmail.com

    BalasHapus
  2. wuaaa, panjaaaaang, haha, sip, ada yang melengkapi . thanks

    BalasHapus