Kesederhanaan....
Cerita ini hadir dari masa lalu..
Saat segala sesuatu tidak terbeli, bukan karena pelit bin medit, tapi sungguh karena ekonomi sulit melilit...
Masa masa itu, segala sesuatu harus dihemat, sehemat hematnya, agar asap dapur bisa mengebul paling tidak sekali dalam sehari.
Jadi jangan berharap untuk bisa membeli sebuah gaun indah untuk wara wiri di pesta, bisa makan dengan lauk ala kadarnya pun, tangan harus terlipat untuk mengucap syukur.
Tapi hasrat untuk menjadi cantik, tampaknya tidak dimonopoli oleh para gadis kaya saja, karena semua wanita kaya miskin, besar kecil, ingin terlihat cantik, menarik, menjadi pusat perhatian, disenangi , dikagumi, dipuja puji... siapa yang tidak...?
(kalau ada gadis yang tidak ingin terlihat cantik menarik, dicintai, hanya ada 3 kemungkinan :
Pertama: dia telah mencapai penerangan yang begitu sempurna, sehingga dia tau , kecantikan bukan hanya dari fisik tapi dari jiwa yang baik dan bijaksana, (tapi bukankah itupun pengejaran akan kecantikan ? meski dalam artinya yang berbeda ?)
Kedua : dia sudah tidak waras, jadi jangankan berpikir untuk cantik, memikirkan jati diri saja dia tak bisa
Ketiga : dia yang menderita